Powered By Blogger

Jumat, 21 Maret 2014

tugas 1 (makanan sehat datang dari dapur yang sehat)

 detail berita

SETIAP makanan sehat pasti berasal dari bahan makanan yang sehat dan cara memasak yang sehat. Namun, makanan sehat juga harus dimasak di dapur yang sehat pula. Dapur, secara umum berarti ruangan atau bagian dari ruangan yang digunakan untuk memasak dan mempersiapkan makanan.

Pada zaman dahulu, sampai abad ke-18, makanan dimasak di atas api terbuka. Lalu, pada abad ke-18 dan 19, terjadi kemajuan teknis dalam memanaskan makanan yang membuat arsitektur pada dapur berubah. Sebab, sebelum munculnya pipa modern, air di dapur dibawa dari sumber luar, seperti sumur, pompa, atau mata air. Pada zaman Yunani kuno, dapur memiliki letak di sebelah kamar mandi (agar kedua ruangan bisa dipanaskan dengan api dapur) dan biasanya terdapat ruang penyimpanan kecil yang terpisah di belakang dapur yang digunakan untuk menyimpan makanan dan peralatan dapur.

Sementara pada zaman kekaisaran Romawi, rakyat biasa di kota-kota tidak memiliki dapur sendiri. Biasanya, mereka memasak di dapur umum dan orang kaya Romawi memiliki dapur yang relatif lengkap. Pada abad pertengahan, dapur di Eropa terletak di antara pintu masuk dan perapian. Di beberapa rumah, dapur terletak di luar rumah (bangunan sendiri) karena selain untuk memasak, dapur digunakan untuk proses pengasapan makanan, mengingat zaman dulu mayoritas memasak memakai kayu bakar dan makanan dapat mengalami proses pengasapan yang berasal dari asap kayu bakar.

Seiring dengan perubahan zaman, arsitektur di dapur pun ikut berubah. Hal ini ditunjukkan pada abad ke-20, dapur mulai menggunakan gas dan elektronik. Perubahan tersebut didesain di Frankfurt oleh Margarethe Schütte-Lihotzky. Beliau adalah pencetus ide dari The Frankfurt Kitchen, Project untuk rumah sosial. Dikembangkan pada 1926, dapur dibuat dengan ukuran 1,9x3,4 m dengan tata letak standar. Pada waktu itu, dapur dibuat dengan dua tujuan, yaitu untuk mengoptimalkan pekerjaan di dapur untuk mengurangi waktu memasak dan menurunkan biaya bangunan yang dilengkapi dengan dapur.

Pada akhirnya, desain Margarette pun teraplikasikan pada 10.000 apartemen yang dibangun di Frankfurt pada 1930. Namun, desain tersebut juga mendapat beberapa kritikan. Orang menganggap desain tersebut terlalu kecil dan hanya cukup untuk satu orang untuk memasak.

Namun, Frankfurt kitchen dipakai sebagai standar untuk sisa abad ke-20 di apartemen sewa. Pada era 1990-an, sekolah arsitek dari University of Illinois at Urbana-Champaign menjelaskan tentang kitchen work triangle, yaitu tiga fungsi utama dari dapur. Ketiga fungsi itu, yaitu tempat penyimpanan, persiapan, dan memasak. Ukuran dapur tidak perlu terlalu besar.

Hal yang paling penting adalah penempatan kulkas, wastafel, dan kompor harus pada sudut masing-masing (contoh, wastafel untuk mencuci peralatan memasak dan wastafel untuk mencuci bahan makanan harus dipisah). Pada era modern seperti sekarang ini, dapur untuk rumah tangga ada baiknya dipisah menjadi bagian dapur basah dan dapur kering. Dapur basah biasanya digunakan untuk memasak dan mempersiapkan bahan-bahan (seperti memotong ikan).

Selain itu, dapur basah juga digunakan untuk tempat mencuci peralatan memasak. Kalau dapur kering digunakan untuk mempersiapkan makanan ringan, seperti menyiapkan sarapan (roti), menghangatkan makanan atau membuat minuman. Intinya, dapur kering tidak dipergunakan untuk aktivitas memasak yang berat, seperti di dapur basah. Untuk desain dapur di rumah sebenarnya tidak perlu yang rumit. Sebagai contoh di Jepang, tipikal dapurnya pasti memiliki counter (sejenis meja).

Countertopsendiri biasanya terbuat dari marmer, untuk desain dapur menengah ke atas biasanya menggunakan kayu atau batu alam, dan untuk desain dapur standar menggunakan stainless steel. Selain itu, terdapat juga wastafel, rak untuk menyimpan barang, kulkas, dan freezer (untuk dapur kecil di apartemen biasanya kulkas dan freezer jadi satu. Letak kulkas di bagian atas dan freezer di bagian bawahnya. Sementara untuk dapur skala normal, digunakan kulkas dan freezer ukuran standar),

kompor gas atau kompor induksi (di dapur yang berukuran kecil biasanya menggunakan 3 atau 4 sumbu), rice cooker, pemanas air, oven (biasanya di bawah kompor), microwave dan extractor hood (biasanya kipas di atas kompor untuk mengisap asap yang ditimbulkan dari memasak). Sekarang, masalah di Indonesia, yaitu masih banyak dapur yang jauh dari kebersihan. Di dalam rumah pun terkadang dapur menjadi bagian yang kurang diperhatikan dari sisi letak dan luasnya.

Kadang masih ada dapur yang wastafel cuci peralatan dengan mencuci bahan makanan jadi satu. Padahal, jika makanan terkena sabun walaupun sudah dimasak dengan matang, partikel kecil yang berada pada sabun masih menempel di makanan dan itu sangat berbahaya. Ada baiknya kalau kita memisahkan antara wastafel untuk mencuci bahan makanan dan wastafel untuk mencuci peralatan. Peralatan di dapur juga harus diperhatikan. Dalam pembelian peralatan dapur usahakan beli langsung yang bagus. Memang harga juga harus diperhatikan dan harus sesuai budgetyang dimiliki.

Namun, kualitas juga harus bagus. Jika membeli pisau, beli pisau yang kualitas bagus. Pisau yang bagus biasanya pada bagian mata pisau terbuat dari baja kualitas tinggi dan antikarat. Pada bagian handlepisau terbuat dari plastik atau kayu. Pemeliharaan pisau juga harus diperhatikan. Usahakan mengasah pisau secara teratur dan simpan di tempat yang kering (jangan lembap). Sebagai saran, lebih baik jangan menyimpan pisau di dalam lemari. Sebaiknya, di dapur dibuat sebuah gantungan dari magnet dan kita dapat menempelkan pisau di magnet tersebut (disarankan juga untuk peralatan yang lain seperti spatula dan sendok sayur.

Bedanya, tidak menggunakan magnet, tetapi menggunakan gantungan) Dengan begitu, kita dapat menggunakan pisau (dan peralatan yang lain) untuk jangka waktu yang lebih lama. Sama halnya dengan pemilihan panci atau wajan untuk memasak. Panci yang berkualitas baik dibuat dari baja, stainless steel, cast iron (besi cor), alumunium, dan tembaga. Sebagian besar memiliki inti padat di bagian bawah wajan/panci yang terbuat dari bahan konduktif dengan pengantar panas yang baik.

Perawatan wajan/panci juga harus diperhatikan jika ingin wajan digunakan untuk waktu yang lama. Jangan mencuci wajan jika masih panas, lalu jangan memasak menggunakan spatula dari stainlesskarena akan merusak lapisan pada wajan. Perhatikan juga suhu api pada waktu memasak. Api yang terlalu besar juga dapat merusak lapisan pada wajan. Perlu diingat juga, wajan harga mahal belum tentu bahannya bagus. Maka dari itu, lihat produk dari bahannya jangan dari harganya. Sebab, harga murah belum tentu juga kualitasnya jelek.

Maka dari itu, jangan menganggap remeh dapur dan dalam pembelian alatalat dapur. Belilah yang sesuai budget,namun awet dalam penggunaannya. Selain itu, harus didukung juga oleh cara perawatan dari dapur dan peralatannya. Selalu jaga kebersihan dapur karena makanan sehat berasal dari dapur yang sehat.

“The true healthcare comes from kitchen. If its messy, your health also will be a mess. If its clean, then your health is good”
(ftr)


sumber :http://www.okefood.com/read/2014/03/21/299/958795/makanan-sehat-datang-dari-dapur-sehat

0 komentar:

Posting Komentar