Efek Kurang Tidur, Kata Peneliti: Sebabkan Kerusakan Otak

Otak cerdas (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tidur lebih lama pada akhir
pekan untuk menambah waktu tidur yang kurang cukup selama hari-hari sebelumnya,
malahan kemungkinan bisa kehilangan sejumlah sel otak.
Pakar syaraf Universitas Pennsylvania, Sigrid Veasey mengungkap
gagasan umum bahwa “hutang tidur” dapat dipenuhi dengan melakukan tidur
tambahan pada hari-hari berikutnya mungkin hanyalah dongeng.
Setelah menempatkan sekelompok tikus percobaan di laboratorium pada
jadwal yang serupa dengan orang yang bertugas dengan jadwal kerja yang
berubah-ubah, Veasey dan timnya menemukan bahwa otak-otak tikus itu kehilangan
hingga 25 persen dari neuron yang terkait dengan kewaspadaan dan fungsi
kognitif.
Diterbitkan dalam Journal of Neuroscience, seperti dilansir voanews.com,
Jumat (21/3), ia menjelaskan ketika tikus kehilangan sedikit waktu tidur, otak
mereka menanggapinya dengan menciptakan lebih banyak protein yang disebut
sirtuin tipe 3, yang menyediakan energi dan melindungi neuron. Tapi ketika
kehilangan waktu tidur menjadi kebiasaan, pelepasan protein terhenti dan
deplesi neuron semakin cepat.
Veasey dan kelompoknya kini berencana mempelajari otak pekerja dengan
jadwal yang berubah-ubah yang telah meninggal untuk melihat apakah kerusakan
yang sama dapat ditemukan pada manusia.
Mahasiswa mungkin sering mengalami hal ini, apalagi mahasisswa
jurusan kesehatan. sudah menjadi hal biasa buat mereka untuk tidur 3 jam, atau
bahkan tidak tidur sama sekali. tugas dan laporan yang sudah harus selesai esok
hari ,menjadi alasan utama buat mereka. mereka mungkin beranggapan bahwa bisa
membayar hutang tidurnya dilain hari. seperti yang sudah dijelaskan
diatas,bahwa mengganti tidur bukan solusi yang tepat. bagaimana dengan otak
mahasiswa sekarang...???? apakah nasib otaknya juga demikian.
bagaimana cara otak bekerja ..??? sebenarnya apa yang terjadi
dengan otak kita ...???
itu pertanyaan yang akan
muncul. Daripada penasaran, ini dia jawabannya
Selama siklus tidur kita akan
mengalami 2 macam keadaan tidur yaitu keadaan tidur tenang dan keadaan tidur
aktif. Tidur tenang sering dikenal dengan istilah tidur NREM atau Non-REM (No
Rapid Eye Movement atau Tidak Ada Gerakan Mata yang Cepat).
Saat tidur tenang atau NREM
atau Non-REM, tubuh seseorang akan mengalami kegiatan yang tenang. Denyut nadi,
pernapasan dan tekanan darah tubuh
akan bergerak lebih tenang dan teratur. Ini adalah proses di mana tubuh
memulihkan tubuh. Otot-otot, kelenjar tubuh dan susunan tubuh diperbaiki.
Zat-zat yang tidak berguna akan dibuang dari tubuh. Pada saat tidur tenang juga
terjadi penggabungan protein-protein yang akan digunakan pada saat tidur aktif.
Pada keadaan tidur tenang
atau NREM atau Non-REM, seseorang akan mengalami 4 tahap. Berikut ini tahapan
yang terjadi ketika Anda mulai tertidur.
- Tidur Ringan
Saat
pertama kali seseorang mulai tertidur, Anda memasuki tahap pertama di mana Anda
mengalami tidur ringan atau tidur dangkal, di mana otot tubuh akan mengendur
dan gelombang otak akan bergerak tidak beraturan. Pada tahap ini biasanya
dimulai ketika Anda mengantuk dan tertidur. Tahap pertama berlangsung selama 30
detik sampai 7 menit pertama tidur Anda.
- Tidur Sebenarnya
Selanjutnya,
Anda akan memasuki tahap kedua yaitu tidur sebenarnya, di mana gelombang otak
membesar, pecahan-pecahan pikiran dan gambar-gambar mungkin bermunculan dan
bergerak di pikiran kita tetapi kita tidak menyadarinya, bahkan Anda sudah
tidak sadar dengan keadaan di sekeliling Anda. Tahap kedua berlangsung selama 20
persen dari seluruh waktu tidur Anda.
- Tidur Lebih Pulas
Tahap
ketiga tidur Anda semakin lelap. Pada tahap ini, tubuh Anda mulai sulit
dibangunkan karena sudah terlelap.
- Tidur Terpulas
Tahap
keempat merupakan tahap tidur paling pulas. Pada tahap ini, otak memproduksi
gelombang besar, sebagian besar darah dialirkan ke otot, terjadi pemulihan dan
perbaikan fungsi tubuh. Hormon pertumbuhan dihasilkan dan terjadi proses
pertumbuhan berlangsung pada tahap ini. Tahap ketiga dan keempat berlangsung
selama 50 persen dari seluruh waktu tidur kita.
Jika saat
tertidur, kita tidak bisa memasuki tahap ketiga dan keempat, maka kemungkinan
besar saat terbangun kita akan merasa letih bahkan bisa depresi.
Selesai memasuki tahap
keempat, Anda akan mengalami tahap pertama kembali, memasuki tahap kedua dan
seterusnya. Siklus ini akan berulang beberapa kali. Pada umumnya pengulangan
siklus ini berlangsung selama 3 sampai 5 kali. Lamanya 1 kali siklus
membutuhkan waktu sekitar 90 sampai 110 menit.
Tidur Aktif atau REM
Setiap siklus tidur tenang
atau NREM akan diakhiri dengan tidur aktif atau REM (Rapid Eye Movement
atau Gerakan Mata Cepat). Kebalikan dari tidur tenang, denyut nadi, pernapasan,
tekanan darah dan aktivitas lainnya berlangsung dengan lebih aktif, cepat dan
tidak teratur. Darah dialirkan ke otak dan gelombang otak. Anda dapat melihat
seseorang mengalami periode saat saat melihat tonjolan mata bergerak ke kiri
dan ke kanan karena memang pada tidur REM, mata bergerak cepat ke kiri dan ke
kanan.
Pada saat tidur aktif atau REM
inilah seseorang mengalami mimpi yang sebagian besar tidak akan diingat pada
saat bangun dari tidur. Anda juga mengalami imobilitas yaitu tidak dapat
menggerakkan otot-otot Anda. Hal ini yang berguna agar Anda tidak bergerak
sesuai mimpi Anda sehingga membahayakan Anda. Biasanya seseorang mengalami
mimpi kira-kira setiap 90 menit sekali dalam sebuah siklus tidur.
Periode tidur aktif
berlangsung selama 25 persen dari keseluruhan periode tidur kita. Pada saat
tidur aktif atau REM, tubuh memulihkan fungsi-fungsi tertentu dari otak dan
juga memperbaiki mental. Pada saat ini pikiran akan memilih, mengolah,
mengorganisasi, menghapus hal-hal yang tidak penting dan menyimpan keterangan
yang dialami pada hari sebelumnya seperti saat seseorang merekam film dan akan
mempersiapkan otak dan pikiran untuk menerima keterangan baru esok harinya.
Saat tidur aktif, otak akan menghapus memori jangka pendek atau data tidak
penting dan mempertahankan ingatan jangka panjang. Inilah yang membuat setelah
tidur, pikiran terasa lebih segar karena tersedia lebih banyak memori otak
untuk digunakan lagi.
Selain itu, selama Anda
tertidur, tubuh menghasilkan sel T yang akan melawan patogen atau bibit
penyakit. Dan saat tertidur, tubuh juga menghasilkan hormon leptin untuk
mengatur nafsu makan.
Agar tubuh merasakan manfaat
baik dari tidur, seseorang harus mengalami semua proses tidur tersebut dan
dalam waktu yang cukup. Jika kita kurang tidur, akan sulit berkonsentrasi,
kehilangan memori, dan kosa kata, penurunan kesanggupan berpikir analitis, dan
kehilangan kreativitas. Bahkan kurang tidur bisa meningkatkan kekhawatiran dan
depresi. Maka, berupayalah agar Anda cukup tidur setiap hari dan rasakan
manfaatnya.
Bagaimana teman..??? ternyata otak kita seperti itu ya . otak
juga butuh istirahat, otak juga bisa lelah. Kalau otak bisa bicara mungkin dia
akan bilang capaek. Ngerjain tugas atau laporan memang penting, tapi
mengistirahatkan otak tak kalah pentingnya. Otak bukan robot, yang ketika rusak
bisa diperbaiki,. Otak juga tidak sama dengan ban, yang bisa diganti ketika
pecah.
So, istirahat itu perlu ,,,
sumber :
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/14/03/21/n2s0xf-efek-kurang-tidur-kata-peneliti-sebabkan-kerusakan-otak
http://nusapenida3.diskesklungkung.net/?page_id=374